Selasa, 30 Juni 2009

Makanan

MAKANAN

A. Pengertian Makanan Sehat

Makanan yang higienis adalah makanan yang tidak mengandung kuman penyakit dan zat yang dapat membahayakan kesehatan tubuh.

Makanan yang bergizi adalah makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan vitamin dalam jumlah yang seimbang sesuai kebutuhan.

Makanan yang berkecukupan adalah makanan yang dapat memenuhi kebutuhan tubuh pada usia dan kondisi tertentu.

Fungsi makanan berdasarkan gizi yang dikandung :

1. Sebagai sumber/penghasil energi

2. Sebagai pembangun tubuh

3. Sebagai pelindung

Fungsi makanan :

1. Menjaga tubuh dari kondisi stres

2. Meningkatkan inteligensi

3. Memelihara fungsi reproduksi

B. Macam Zat Makanan dan Fungsinya bagi Tubuh

1. Karbohidrat

a. Unsur penyusun karbohidrat

Karbohidrat merupakan senyawa organik yang disintesis dari senyawa anorganik yang mengandung karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Komponen dasar karbohidrat adalah monosakarida,yaitu karbohirat paling sederhana yang hanya memiliki satu gugus gula dan mempunyai rasa manis. Selain itu ada disakarida( gabungan dari beberapa monsakarida) dan polisakarida.

b. Sumber karbohidrat

Karbohidrat dapat diperoleh terutama dari padi, jagung, gandum, biji-bijian, sagu, ketela pohon, ketela rambat, kentang dan bentul

c. Fungsi karbohidrat

1. Sebagai sumber energi utama

2. Sebagai bahan pembentuk senyawa kimia lain

3. Sebagai komponen penyusun gen dalam inti sel yang amat penting dalam pewarisan sifat

4. Sebagai senyawa yang membantu proses berlangsungnya buang air besar

d. Metabolisme karbohidrat

Karbohidrat dicerna secara mekanis di mulut dan kimiawi di usus halus. Hasinya berupa monosakarida seperti glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Monosakarida diserap oleh darah di jonjot usus halus, selanjutnya melalui vena porta hepatica dibawa ke hati. Fruktosa dan galaktosa diubah menjadi glukosa agar dapat diproses dalam respirasi hati.

2. Lemak

a. Struktur kimia lemak

Lemak merupakan ester dari asam lemak dengan gliserin yang membentuk trigliserida, yaitu zat yang tersusun oleh satu senyawa gliserol dan tiga senyawa asam lemak.

Berdasarkan komposisi kimianya, lemak dibagi menjadi tiga, yaitu lemak sederhana, lemak campuran dan derivat lemak.

Berdasarkan ikatan kimianya, asam lemak dibagi menjadi dua, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh.

Sterol merupakan lemak yang berperan penting dalam pembentukan hormon dan vitamin di dalam tubuh.

Kolesterol merupakan bahan baku pembentukan garam empedu dan asam kolat yang berperan penting dalam penyerapan hasil pencernaan lemak di usus halus.

b. Sumber lemak

Bahan makanan mengandung lemak dibagi dua:

1. Lemak nabati adalah lemak yang tumbuhan yang dapat dipeoleh dari kelapa, kemiri, zaitun, berbagai tanaman kacang, dan buah avokad.

2. Lemak hewani adalah lemak hewan yang dapat diperoleh dari keju, lemak daging, mentega, susu, ikan basah, minyak ikan, dan telur.

c. Fungsi lemak

1. Sebagai pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah

2. Sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K

3. Sebagai pelindung alat-alat vital

4. Sebagai penghasil energi tinggi

5. Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel

6. Sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin

7. Sebagai salah satu bahan garam empedu, asam kholat, dan hormon seks

d. Metabolisme lemak

Lemak diserap tubuh dalam bentuk gliserol dan asam lemak. Gliserol di serap pembuluh darah. Di dalam usus halus, asam lemak beraksi dengan garam-garam karbonat membentuk senyawa sabun yang kemudian diserap oleh jonjot usus.

3. Protein

a. Struktur kimia protein

Protein disusun oleh C, H, O, N, P, dan S. Komponen dasarnya adalah asam amino yang dibedakan menjadi 3, yaitu :

1. Asam amino essensial adalah asam amino yang harus didatangkan dari luar tubuh.

2. Semiesensial adalah asam amino yang dapat menghemat pemakaian beberapa asan amino esensial.

3. Nonesensial adalah asam amino yang dapat disintesis di dalam tubuh manusia.

b. Sumber protein

1. Protein hewani ( yang terkandung dalam tubuh hewan)

2. Protein nabati (biji kacang-kacangan, gandum, kelapa, dan daun melinjo

Berdasarkan macam asam amino yang menyusun polipeptida, protein dibagi menjadi :

1. Protein sempurna

2. Protein kurang sempurna

3. Protein tidak sempurna

c. Fungsi protein

Protein berfungsi sebagai enzim, antibodi, dan hormon. Peran penting asam amino yang dihasilkan dari proses pencernaan :

1. Sintesis protein untuk menyusun sel-sel baru

2. Sintesis protein untuk bahan baku enzim dan hormon

3. Sintesis asam-asam amino nonesensial melalui proses transaminasi

4. Sintesis protein untuk membentuk antibodi

5. Sintesis protein untuk menjaga kestabilan tekanan osmotik cairan di dalam rongga tubuh

6. Menghasilkan energi

d. Metabolisme protein

Protein diserap tubuh dalam bentuk asam amino. Penyerapan ini terjadi di dalam usus halus dan berlangsung secara osmosis, juga masuk ke dalam usus melalui pinositosis/fagositosis.

4. Garam-garam mineral

Di dalam abu tubuh manusia yang telah dibakar terdapat mineral-mineral seperti Ca, Fe, Na, Mg, P, F, I, dan Cl. Garam mineral tidak mengalami proses pencernaan karena sifatnya yang mudah larut dalam air. Jika tubuh kekurangan garam mineral tertentu, akan menyebabkan penyakit defisiensi. Garam mineral dibagi 2 :

a. Makroelemen (unsur yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah banyak)

Ex : Na, Ca, K, P, Mg, Cl, S, F, I

b. Mikoelemen (unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit)

c. Ex : Mn, Cr, Co, Mo, Zn, Cu

5. Vitamin

Vitamin adalah zat organik sebagai pelengkap makanan yang diperlukan tubuh untuk memperlancar metabolisme tubuh, dan tidak berfungsi meghasilkan energi.

Kerja vitamin mirip enzim, yaitu sebagai katalisator reaksi.

Kondisi kekurangan vitamin disebut avitaminosis.

Berdasakan kelarutannya vitamin dibagi 2, yaitu vitamin larut dalam air ( vitamin B dan C ) dan vitamin larut dalam lemak ( vitamin A, D,E, dan K ).

6. Air

Air tergolong sebagai zat makanan karena air selalu diperlukan sebagai bahan pelarut dalam metabolisme tubuh. Air digunakan untuk :

a. Melarutkan senyawa lain

b. Mengangkut zat dari sel-sel atau dari jaringan ke jaringan lain

c. Menjaga stabilitas suhu tubuh

Pengaturan air dalam tubuh dilakukan oleh beberapa kelenjar hormon. Kelenjar hormon mengatur keseimbangan cairan tubuh, penyerapan air di dalam jonjot usus halus, serta pengeluarannya melalui ginjal dan kelenjar keringat.

C. Pewarna dan Penyedap Makanan

Zat pewarna dan penyedap disebut zat aditif atau zat tambahan.

Pewarna buatan ada yang bersifat karsinogenik, artinya dapat menimbulkan kanker.

Bahan penyedap buatan yang banyak digunakan adalah monosodium glutamat(MSG). Fungsi MSG adalah untuk memperkuat/mempertajam rasa makanan.

D. Kebutuhan Energi dan Menu Makan Seimbang

Kebutuhan energi setiap orang dalam sehari-hari berbeda, tergantung pada berat badan, jenis kelamin, dan umur.

1. Menghitung kalori

Penghitungan kalori didasarkan pada nilai kalori hasil proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein. Selain itu juga berdasarkan pada berat bahan makanan dengan kandungan zat gizinya dan bahan makanan yang dapat dimakan.

2. Menyusun menu

Langkah untuk menyusun menu hidanagn keluarga :

a. Menghitung kecukupan energi dan protein keluarga

b. Memperhatikan macam bahan makanan yang digunakan, sesuai 4 sehat 5 sempurna

Macam bahan makanan tersebut terdiri atas :

1. Makanan pokok yang memberi rasa kenyang

2. Lauk pauk yang berfungsi memberi rasa nikmat

3. Sayur mayur yang memberi rasa kesegaran

4. Buah

5. Susu, sebagai minuman berprotein tinggi dan gizi lain

c. Makanan dibagi untuk makan pagi, siang dan malam

d. Makanan untuk dibagi dimasak khusus sesuai kebutuhan

e. Mengontrol kebutuhan lemak

SUSU SAPI BUKAN UNTUK MANUSIA

Susu Sapi Bukan untuk Manusia

Tidak ada makhluk di dunia ini yang ketika sudah dewasa masih minum susu -kecuali manusia. Lihatlah sapi, kambing, kerbau, atau apa pun: begitu sudah tidak anak-anak lagi tidak akan minum susu. Mengapa manusia seperti menyalahi perilaku yang alami seperti itu?

"Itu gara-gara pabrik susu yang terus mengiklankan produknya," ujar Prof Dr Hiromi Shinya, penulis buku yang sangat laris: The Miracle of Enzyme (Keajaiban Enzim) yang sudah terbit dalam bahasa Indonesia dengan judul yang sama. Padahal, katanya, susu sapi adalah makanan/minuman paling buruk untuk manusia. Manusia seharusnya hanya minum susu manusia. Sebagaimana anak sapi yang juga hanya minum susu sapi. Mana ada anak sapi minum susu manusia, katanya.

Mengapa susu paling jelek untuk manusia? Bahkan, katanya, bisa menjadi penyebab osteoporosis? Jawabnya: karena susu itu benda cair sehingga ketika masuk mulut langsung mengalir ke kerongkongan. Tidak sempat berinteraksi dengan enzim yang diproduksi mulut kita. Akibat tidak bercampur enzim, tugas usus semakin berat. Begitu sampai di usus, susu tersebut langsung menggumpal dan sulit sekali dicerna. Untuk bisa mencernanya, tubuh terpaksa mengeluarkan cadangan "enzim induk" yang seharusnya lebih baik dihemat. Enzim induk itu mestinya untuk pertumbuhan tubuh, termasuk pertumbuhan tulang. Namun, karena enzim induk terlalu banyak dipakai untuk membantu mencerna susu, peminum susu akan lebih mudah terkena osteoporosis.

Profesor Hiromi tentu tidak hanya mencari sensasi. Dia ahli usus terkemuka di dunia. Dialah dokter pertama di dunia yang melakukan operasi polip dan tumor di usus tanpa harus membedah perut. Dia kini sudah berumur 70 tahun. Berarti dia sudah sangat berpengalaman menjalani praktik kedokteran. Dia sudah memeriksa keadaan usus bagian dalam lebih dari 300.000 manusia Amerika dan Jepang. Dia memang orang Amerika kelahiran Jepang yang selama karirnya sebagai dokter terus mondar-mandir di antara dua negara itu.

Setiap memeriksa usus pasiennya, Prof Hiromi sekalian melakukan penelitian. Yakni, untuk mengetahui kaitan wujud dalamnya usus dengan kebiasaan makan dan minum pasiennya. Dia menjadi hafal pasien yang ususnya berantakan pasti yang makan atau minumnya tidak bermutu. Dan, yang dia sebut tidak bermutu itu antara lain susu dan daging.

Dia melihat alangkah mengerikannya bentuk usus orang yang biasa makan makanan/minuman yang "jelek": benjol-benjol, luka-luka, bisul-bisul, bercak-bercak hitam, dan menyempit di sana-sini seperti diikat dengan karet gelang. Jelek di situ berarti tidak memenuhi syarat yang diinginkan usus. Sedangkan usus orang yang makanannya sehat/baik, digambarkannya sangat bagus, bintik-bintik rata, kemerahan, dan segar.

Karena tugas usus adalah menyerap makanan, tugas itu tidak bisa dia lakukan kalau makanan yang masuk tidak memenuhi syarat si usus. Bukan saja ususnya kecapean, juga sari makanan yang diserap pun tidak banyak. Akibatnya, pertumbuhan sel-sel tubuh kurang baik, daya tahan tubuh sangat jelek, sel radikal bebas bermunculan, penyakit timbul, dan kulit cepat menua. Bahkan, makanan yang tidak berserat seperti daging, bisa menyisakan kotoran yang menempel di dinding usus: menjadi tinja stagnan yang kemudian membusuk dan menimbulkan penyakit lagi.

Karena itu, Prof Hiromi tidak merekomendasikan daging sebagai makanan. Dia hanya menganjurkan makan daging itu cukup 15 persen dari seluruh makanan yang masuk ke perut.

Dia mengambil contoh yang sangat menarik, meski di bagian ini saya rasa, keilmiahannya kurang bisa dipertanggungjawabkan. Misalnya, dia minta kita menyadari berapakah jumlah gigi taring kita, yang tugasnya mengoyak-ngoyak makanan seperti daging: hanya 15 persen dari seluruh gigi kita. Itu berarti bahwa alam hanya menyediakan infrastruktur untuk makan daging 15 persen dari seluruh makanan yang kita perlukan.

Dia juga menyebut contoh harimau yang hanya makan daging. Larinya memang kencang, tapi hanya untuk menit-menit awal. Ketika diajak "lomba lari" oleh mangsanya, harimau akan cepat kehabisan tenaga. Berbeda dengan kuda yang tidak makan daging. Ketahanan larinya lebih hebat.

Di samping pemilihan makanan, Prof Hiromi mempersoalkan cara makan. Makanan itu, katanya, harus dikunyah minimal 30 kali. Bahkan, untuk makanan yang agak keras harus sampai 70 kali. Bukan saja bisa lebih lembut, yang lebih penting agar di mulut makanan bisa bercampur dengan enzim secara sempurna. Demikian juga kebiasaan minum setelah makan bukanlah kebiasaan yang baik. Minum itu, tulisnya, sebaiknya setengah jam sebelum makan. Agar air sudah sempat diserap usus lebih dulu.

Bagaimana kalau makanannya seret masuk tenggorokan? Nah, ini dia, ketahuan. Berarti mengunyahnya kurang dari 30 kali! Dia juga menganjurkan agar setelah makan sebaiknya jangan tidur sebelum empat atau lima jam kemudian. Tidur itu, tulisnya, harus dalam keadaan perut kosong. Kalau semua teorinya diterapkan, orang bukan saja lebih sehat, tapi juga panjang umur, awet muda, dan tidak akan gembrot.

Yang paling mendasar dari teorinya adalah: setiap tubuh manusia sudah diberi "modal" oleh alam bernama enzim-induk dalam jumlah tertentu yang tersimpan di dalam "lumbung enzim-induk". Enzim-induk ini setiap hari dikeluarkan dari "lumbung"-nya untuk diubah menjadi berbagai macam enzim sesuai keperluan hari itu. Semakin jelek kualitas makanan yang masuk ke perut, semakin boros menguras lumbung enzim-induk. Mati, menurut dia, adalah habisnya enzim di lumbung masing-masing.

Maka untuk bisa berumur panjang, awet muda, tidak pernah sakit, dan langsing haruslah menghemat enzim-induk itu. Bahkan, kalau bisa ditambah dengan cara selalu makan makanan segar. Ada yang menarik dalam hal makanan segar ini. Semua makanan (mentah maupun yang sudah dimasak) yang sudah lama terkena udara akan mengalami oksidasi. Dia memberi contoh besi yang kalau lama dibiarkan di udara terbuka mengalami karatan. Bahan makanan pun demikian.

Apalagi kalau makanan itu digoreng dengan minyak. Minyaknya sendiri sudah persoalan, apalagi kalau minyak itu sudah teroksidasi. Karena itu, kalau makan makanan yang digoreng saja sudah kurang baik, akan lebih parah kalau makanan itu sudah lama dibiarkan di udara terbuka. Minyak yang oksidasi, katanya, sangat bahaya bagi usus. Maksudnya, mengolah makanan seperti itu memerlukan enzim yang banyak.

Apa saja makanan yang direkomendasikan? Sayur, biji-bijian, dan buah. Jangan terlalu banyak makan makanan yang berprotein. Protein yang melebihi keperluan tubuh ternyata tidak bisa disimpan. Protein itu harus dibuang. Membuangnya pun memerlukan kekuatan yang ujung-ujungnya juga berasal dari lumbung enzim. Untuk apa makan berlebih kalau untuk mengolah makanan itu harus menguras enzim dan untuk membuang kelebihannya juga harus menguras lumbung enzim.

Prof Hiromi sendiri secara konsekuen menjalani prinsip hidup seperti itu dengan sungguh-sungguh. Hasilnya, umurnya sudah 70 tahun, tapi belum pernah sakit. Penampilannya seperti 15 tahun lebih muda. Tentu sesekali dia juga makan makanan yang di luar itu. Sebab, sesekali saja tidak apa-apa. Menurunnya kualitas usus terjadi karena makanan "jelek" itu masuk ke dalamnya secara terus-menerus atau terlalu sering.

Terhadap pasiennya, Prof Hiromi juga menerapkan "pengobatan" seperti itu. Pasien-pasien penyakit usus, termasuk kanker usus, banyak dia selesaikan dengan "pengobatan" alamiah tersebut. Pasiennya yang sudah gawat dia minta mengikuti cara hidup sehat seperti itu dan hasilnya sangat memuaskan. Dokter, katanya, banyak melihat pasien hanya dari satu sisi di bidang sakitnya itu. Jarang dokter yang mau melihatnya melalui sistem tubuh secara keseluruhan. Dokter jantung hanya fokus ke jantung. Padahal, penyebab pokoknya bisa jadi justru di usus. Demikian juga dokter-dokter spesialis lain. Pendidikan dokter spesialislah yang menghancurkan ilmu kedokteran yang sesungguhnya.

Saya mencoba mengikuti saran buku ini sebulan terakhir ini. Tapi, baru bisa 50 persennya. Entah, persentase itu akan bisa naik atau justru turun lagi sebulan ke depan.

Yang menggembirakan dari buku Prof Hiromi ini adalah: orang itu harus makan makanan yang enak. Dengan makan enak, hatinya senang. Kalau hatinya sudah senang dan pikirannya gembira, terjadilah mekanisme dalam tubuh yang bisa membuat enzim-induk bertambah.

Senin, 29 Juni 2009

AWAS... "VIRUS ANTI-SHALAT"

AWAS!!!!!!!!!!!! “ VIRUS ANTI SHALAT”

Shalat adalah tindakan religius yang menjadi symbol dari keimanan seorang muslim. Yang dimaksud dengan kata symbol disini adalah komunikasi yang berjangka panjang. Tindakan manusia melakukan shalat adalah Kepribadian yang melambangkan perasaan cinta yang dalam dan tulus , rasa hormat setinggi-tingginya dan tindakan yang paling jelas sifat presensinya. Tindakan shalat bukanlah hal-hal yang ditutup-tutupi, bukan pula hal terselubung melainkan seluruh diri manusia lahir dan batinnya dihadirkan.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering jumpai orang muslim yang kaya, yang pintar bahkan golongan orang miskin, tidak menegakkan shalat. Mereka mengatakan tidak sempat shalat karena sibuk mengadu nasib dalam rangka mempertahankan hidup.

Mengapa mereka meninggalkan shalat? Mungkin mereka terjangkiti “virus anti-shalat”. Virus ini ada dua macam yaitu virus kiri dan virus kanan. Virus kiri sering menebarkan beberapa alas an yang menguatkan orang agar tetap tidak shalat, antara lain :

- Shalat itu nomor dua (sambil gurau) nomor sati syahadat

- Yang penting hatinya

- Tidak shalat, tapi kan baik sama orang

- Shalat kalau sudah tua

- Shalat kalau sudah kaya

- Makan susah, rumah nggak ada, gimana mau ibadah?

- Saya kan bisa tuup dengan banyak sedekah, bantu anak yatim

- Kalau sudah bangun masjid, jaminan surge

- Tidak shalat tapi kan berhaji berkali-kali

- Dosa saya sangat banyak, nggak akan diampunin

- Salah orang tua saya nggak mau mengajari shalat.

Sedangkan Virus kanan merupakan propaganda dan penyebaran aliran dalam gerakan islam yang mencoba untuk menghapus syari’at shalat. Penghapusan ini bisa parsial, bisa total, bisa dibelokan menjadi ritual yang berbeda. Virus kanan virulensi-nya (ganas) lebih mengerikan. Virus kanan menyebabkan pelakunya merasa hebat dan berwibawa. Orang lain yang melihatnya akan silau, kagum dan sebisa mungkin mengikuti jejak orang yang hebat itu. Bila mereka diberi peringatan, mereka berkata; “ Ilmu kalian belum sampai, tingkatan kami sudah tinggi”. Padahal mereka berada dalam kesesatan yang nyata.

Rassullah saw sendiri tetap mengerjakan shalat sampai akhir hayatnya. Beliau tidak pernah meninggalkan ibadah shalat yang mulia ini, menjaga shalat-shalat sunnahnya. Shalat menjadi perkara penting yang diwasiatkan ketika beliau dijemput ajalnya. Beliau lah manusia yang paling tahu hakekat idup, hakikat agama, hakikat penyembahan, tetapi beliau menjadi contoh terbaik dalam melaksanakan shalat. Suatu kali nabi shalat malam begitu panjangnya, berdiri lama hingga bengkak kakinya. Dalam hadist Bukhari diriwayatkan, Aisyah r.a istri kekasihny berkata, “ Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukanya samapi seperti itu, padahal Allah telah engampuni dosa-dosa engkau?’. Rasul pun menjawab “ afalam akun minas-syaakirin” artinya : : tidak aku termasuk orang-orang yang bersyukur?’. Nabi pun tetap shalat sebagai bentuk rasa syukurnya menjadi hamba yang maksum (dibebaskan dari dosa-dosa)